Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Sepi

Sabtu, 19 Januari 2019 “Sepi Tanpa mu” Puisi ini terinspirasi dari Beng-Beng yang dibagikan pada TPA (Al-Faalah) di Hall Rektorat UNY Sedih hati terbawa luka Pisau tajam meneteskan darah Jiwa terbungkam oleh kesepian Telah hilang sosok terang dalam jiwa Oh sepi tanpa mu….. Sosok terang telah hilang Kini ku hanya bisa mengingat mu Kisah indah telah terukir di jiwa ini Kehadiran mu memberi kesejukan jiwa Syair-syair indah pengobat luka Kicauan burung membuka hijab qolbi Oh Sepi Tanpa mu…. Rindu semakin mencekam Serpihan jiwa kesombongan beraksi Puing-puing keangkuhan menjadi musuh hati yang sepi Tak kuasa hati melihat semua ini Cambukan batin terasa Kini… Kasih sayang ku takan sirna Mulut-mulut ku basah tuk dzikir Tangisan rindu dan kesedihan hati menjadi saksi bisu Ku langitkan doa dalam setiap sujud Kelak ku ingin berjumpa dengan mu Dengan Penuh kasih dan ridho-Nya Yogyakarta, 22 Januari 2019

Senja

Senja yang Merindukan Kemenangan Di kala senja beriringan dengan magrib Saatnya beduk menandakan adzan Saat manusia lelah berkerja Datang lah waktu bertanda ibadah Malam selalu merindukan siang Gelap yg selalu meminta cahaya Terlena oleh gemerlap legitimasi Terbuai kata pejabat Rakyat menjerit meminta kesakitan Mereka menangis di setiap malam Pemerintah bersenang tidur di gedung Berbintang Lima Apakah ini yang namanya merdeka? Blogmigas di ambil oleh asing Batu bara, emas dan aset lainnya Birokrat bersenang-senang Rakyat menjeriit Suara tangis mereka bagaikan, anjing menggongga di malam hari Musuh-musuh berkeliaran Aset bangsa mulai terkikis Tikus-tikus melajalela Mana kau? Tak kau lihat Tangisan itu Tak kau dengar jeritan itu Kini bumi pertiwi tak jelas arah Rupiah melemah Hutang semakin bertambah Rakya semakin miskin Apakah ini yg namanya merdeka?? Kau gembiriang riang Sembari tak bertanggung jawab Kami muak dengan janji manis mu Kami bosan...

Lentera

Di malam yang penuh makna  dalam sebuah perjalan, Rentetan Waktu tan terhitung Sang lentera dari timur berjuang di tanah rantau.  Berjalan tanpa penasehat, berlari tanpa sahabat,  Di tengah kesendirian.  Sang lentera merasa hampa dengan suasana baru Berjuang sendirian tanpa sahabat 11 September 2018   "Di Balik Sebuah Nama"   Pandai itu penuh dengan kabut Embun berjatuhan di pagi hari Bersama mentari  Aku berteriak memanggil nama mu. 08:18,  29 September 2018

Asa

Asa Melangkahlah sejauh mungkin Sampai engkau  lelah Melangkahlah sajauh mungkin Sampai  kaki  mu tak kuat bergerak lagi Melangkahlah sejauh mungkin Sampai engkau tak kuasa untuk berjalan. Melangkahlah..  Melangkahlah.. Walau badai menghambat Walau hujan deras Walau ombak besar Teruslah melangkah Walau ditengah kegelapan Teruslah melangkah  Walau engkau tidak bisa menatap asa di sana Lawan kegelapan  Dengan mata batinmu Lawan hambatan dan rintangan Dengan dengan keyakinanmu Walau badai menghambat, walau hujan deras, walau ombak besar Yakinlah bahwa asa Disana sedang menunggumu..                Kaliurang, 1 september 2018                                                                           ...

Tuhan

Saat aku lelah Aku membutuhkan bahu-Mu Saat aku rindu Aku membutuhkan kehadiran-Mu Kau wujud yang sempurna Kau penyejuk hati Sabda-Mu menerangkan jiwaku Wahyu-Mu Pedoman Kehidupan ku Dikala hati ku kotor Kau mmenyucikan dengan perintah-Mu Kau tempat kembali yang abadi Kau hadir di tengah keheningan malam Di saat manusia terlelap tidur Hanya segelintir manusia yang menyambut kedatangan-Mu Saat hamba-Mu menangis Saat hamba-Mu berbuat dosa Saat hamba-Mu khilaf  Kau masih menerima tobatnya                   Kaliurang, 2 september 2018                                     

"08 : Ncengga"

Gambar
Iluatrasi : Internet "08 : Ncengga" “Jangan kau nodai ‘Cinta’, karena ‘Cinta’ bukan kenapa dan mengapa. Hanya ada satu kata yang mampu menyamai makna ‘Cinta’, yaitu ‘Ikhlas’. Menerima tak bersyarat dan melepas tak mengungkit. Itulah Cinta yang sejati.”___ Van MK. Seringkali kita mengatakan ‘cinta atas nama-Nya’. Kita kadang lupa bahwa semua itu adalah Nafsu belaka. Detakan jantung telah menyelimuti rasa ikhlas atas naman Cinta. Dilema oleh rasa yang tak berwujud, apakah kita akan mengungkapkan atau tidak? Perihal ini yang menjadi tanda tanya buat kita yang sedang dilanda oleh rasa yang abstrak. Mengatakan cinta pada seseorang suatu hal yang mudah, namun untuk komitmen menuju kepada Jalan-Nya suatu perihal yang amat sukar. Dulu waktu dalam suasana mabuk asmara, aku mencoba belajar menenggelamkan rasa dan cintaku pada seorang perempuan.  Aku mengarungi samudera cinta bersama bahtera asmara, rasa suka dan dukan telah menjadi pelangi dan manik-manik dalam hati.  ...