"Apakah Hanya Sebatas Kepentingan Saja?"

Mabes Polri minta warga dan media waspadai gerakan bawah tanah ...


"Menyampaikan Pesan Langit untuk Bumi"

Tiba-tiba aku ingin tulis surat pendek ini. Memang tak penting dibaca, apalagi ditanggapi.

Dari awal kuliah, saya mencari wadah yang bisa membuat saya tetap menjadi manusia yang bisa menjaga nama baik madrasah. Hidup dilingkungan yang agamais, membuatku kaku dengan dunia baru. Ya, Sembilan tahun saya berada di madrasah.

Saya menemukan wadah itu di di UNY. Inilah alasanku mengambil kuliah di UNY, walaupun hati masih berat untuk meninggalkan UIN, kampus islam yang saya di idam-idamkan waktu di MAN.
   
Tak ada Organisasi yang saya prioritaskan saat maba, selain Lembaga dakwah kampus. Saya mulai mengenal banyak kader LDK di fakultas, bahkan saking kainginan saya untuk bergabung, di awal mengikuti pusat informasi mahasiswa di fakultas saya sudah tertarik bergabung, bantu mereka beres-beres juga.

Masuk LDK ada niatan yang kuat untuk mencari lingkungannya baik, tapi selain itu, karena ada pesan dari serorang mentor saya dulu yang harus penuhi, yaitu tetap mentoring, alhamdulillah pesan itu masih saya pegang sampai saat ini.

Dari awal jadi mahasiswa baru, saya aktif sekali dalam Lembaga dakwah. Tapi seiring berjalannya waku, perubahan cara bepikir, memulai membuat saya menyadari semua ini.

Saya mendirikan organisasi dakwah desa, saya termotvasi dari Lembaga dakwah kampus. Lembaga tersebut, insyaa Allah jika umur ini panjang saya akan perjuangkan. Lembaga dakwah ada tetap menjadi prioritas utama atas dasar "Menyampaikan Pesan Langit untuk Bumi"

Banyak hal yang jangkal yang temukan, sebelumnya saya aktif menjadi kader yang ada barisan sedikit depan bersama tema-temanku yang lain. Kami telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk sebuah misi. Sebuah misi yang tak pernah dipikirkan oleh Lembaga lain.

Saya banyak belejar dari cara mereka bergerak. Mulai dari persiapan, gerak dilapanganya, dan lain sebagainya.

Tapi, setelah saya mulai meninggalkan Lembaga dakwah kampus, hubungan saya sama mereka hanya sekedar saling lihat story WA. Saya tak lagi mendapatkan banyak informasi pergerakan di kampus. Ya, hanya sebagai pengamat saja. 

Saya tahu kenapa seperti ini? ini hanya masalah komunikasi. Tapi selain itu, mungkin cara berpikir saya, Tindakan, dan mungkin sayabukan kader ideal sesuai yang inginkan?

Tak semua kader LDK, tahu maksud dan tujuan gerakan LDK. Hanya segelintir orang saja yang dapat ilmu lebih dan strategis yang bagus. Saya sudah hampir dau tahun bergerak dalam gerakan LDK.

Mungkin saya termasuk kader yang teraskiti, seperti yang dirasakan oleh teman-temanku di fakultas lain? Akankah saya dan mereka membuat gerakan tandingan dengan struktrul yang sama, seperti Lembaga Dakwah? 

Selebaran Ustmani dinasty KM UNY merupakan gerakan yang atas nama LDK, gerakan yang menggemparkan panggung perpolitikan di UNY.

Banyak orang yang bertanya gerakan itu pada saya. Tapi tak satupun yang saya jawab. Tapi sangat mudah bagi saya untuk membongkar dalang dari gerakan ini. Karena saya pernah berada dalam barisan bersama sebelumnya. Gerakan ini hanya bicara kelompok. Atas ambisi kelompok saja.

Aku, Kau, Dia, Mereka, dan Kita semua, Sahabat atau musuh?

Sahabatku sendiri sudah tidak percaya lagi denganku, gerakan macam apa seperti ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kereta Cinta belum Sampai

‘Tanah Cita-Cita”

Dialektika Perasaan