Hari Pertama Ramadhan

Ilustrasi : Fath La MK

Ramadhan kali ini, tak sepeti biasanya. Riuh suara tilawah setiap sudut kota dulu menjadi nada yang indah untuk menciptakan lagu-lagu anggun nan rembulan bagi seluruh alam.

Kali ini kita mendapatkan keheningan malam, gelap tak bercahaya. Kota Jogja yang terkenal dengan istimewa sudah kehilangan ruhnya.

Suara anak-anak ketika shalat tarawih sudah tak ada lagi, jadi kangen akan cerita bersama mereka. Mendongengkan cerita hanya ingin melihat mereka tertawa riang menikmati masa-masa kecilnya.
Shalat sudah memiliki jarak, tak ada rapat seperti dulu. Semua telah berbeda, Tuhan.

Ramadhan kedua kali saya jauh dari orang tua. Suara lembut ibu yang setiap malam membangunkan di kala lelap tidur tak terdengar lagi, suara itu hanya bisa dikenang oleh rasa, tak bisa di dengarkan oleh telinga.

Seruan gembira menyambut bulan Ramadhan berubah, ada yang menulis hastag #TarawihdiRumahaja#Jangankeluar#JagaJarak dan banyak lagi hastag yang menarik.

Hari pertama Ramadhan yang sunyi. Semua akan mengingat indahnya Ramadhan tahun-tahun silam.
Masjid-masjid sudah tak telihat lagi keramaian, anak-anak, mahasiswa, dan warga dalam menjalankan shalat tarawih.

Tak ada kultum, tak ada buka bersama, tak ada ngajar.

Ya. Semua kegiatan Ramadhan tahun lalu dirindukan.                    

Hari yang tak akan pernah terulang lagi. Bulan Ramadhan adalah bulan yang di tunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim, di Bumi Manusia.

Malam pertama tarawih, suasana yang beda sedang disuguhkan oleh Bumi Manusia. Ramadhan tahun ini tak seceria tahun lalu. Kita semua merindukan segala keindahan Ramadhan silam. Tak ada kultum, tak ada buka bersama, tak ada ngajar.  Ya. Kita semua sedang rindu akan suasa itu.

Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an tak seramai tahun lalu, bahkan tak terdengar lagi. Sudut-sudut kota gelap, sunyi yang hanya ditemani oleh lentera kecil.

Bulan Ramadhan terbuka pintu-pintu langit, dibukanya pintu Rahmat, dan dengan segala kemuliaannya.

Sebagaimana dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW. Hadits No 1220.

“Dari Abu Hurairah R.a, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Apabila Ramadhan datang, maka dibukalah pintu-pintu Surga, dikuncilah pintu-pintu Neraka, dan dibelenggulah Syaitan-Syaitan.” (Muttaqa’alaih).

Hadits ini menjelaskan pada kita bahwa pintu-pintu yang buka seperti pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat.

Pintu langit dibuka, maksdunya adalah agar amal shalih dan kalimat-kalimat thayyibah yang melimpah naik, sedangkan pintu-pintu Rahmat adalah agar rahmat itu turun kepada umat, sehingga dengan rahmat itulah kita masuk surga, sebab kita masuk surga hanya dengan Rahmat Allah.

Sumber : Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 4. Hal, 82-83

#30Haribercerita
#RamadhanBercerita
#1441Hijriah







































































































































































































































































































































































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kereta Cinta belum Sampai

‘Tanah Cita-Cita”

Dialektika Perasaan