Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

"Pemulung"

Gambar
Ilustrasi : Belantara_Pena “Kadang waktu kita menyapa pagi tak selalu sama” Hari ini saya mendapatkan sebuah kedamaian hati dan jiwa, saya merasakan kenikmatan hidup setelah bisa bangun di tengah malam, di mana orang-orang sedang asyik bercinta dengan kasur mereka masing-masing. Namun, dibalik kedamaian jiwa yang saya rasakan, masih ada hal yang membuat saya sedih dan gelisah dalam kehidupan ini. Kehidupan memang terbentuk dari kontradiksi. Sebagaimana yang di katakan oleh Marx dan Engel ada tiga Hukum dialektika salah satunya adalah Hukum kesatuan dari Pertentangan, dan Allah pun telah menciptakan segala sesuatu memiliki pasangannya masing-masing. Dalam hidup ini kita akan menemukan oposisi itu, seperti malam dan siang, Bahagia dan sedih, dan banyak lagi yang ada di sekitar kita. Lanjut dari cerita, pada saat saya menuju m a sjid pukul 03:16 WIB, tidak terdengar bisingan kendaraan, riuhnya manusia, hanya gelap dan keheningan menyapa saya. D i tengah jalan sa...

"Aku dan Kota Candu"

Gambar
Ilustrasi : Mediun.com "Harapan kan selalu ada meskipun berkali-kali kita dipecundangi oleh harapan, sebab kita hanyalah manusia yang ketagihan dan tak pernah lelah tuk berharap, layaknya candu." _Inspirasi Kita Berangkat dari kata yang indah bagi kaum pecinta masa lalu, sebut aja “ Can’t Forget”. Iya, saya termasuk manusia yang sukar melupakan masa lalu begitu saja. Bukan hanya perssoalan cinta atau rasa, tapi persoalan kehidupan, baik sejarah, sosail, ekonomi, de el el. So, semua yang saya alami akan menjadi cacatan sastra. Hampir separuh hidup saya hanya dihabiskan untuk mengenang masa lalu. Kalau istilah dalam kaum akademisi, seperti para sejarawan, ‘ Politik Ingatan’. Saya selalu termotivasi untuk merawat ingatan dengan melayangkan imanijasi sejauh mungkin kebelakang. Saya mengenal dunia menulis setelah berjalan lebih jauh dari tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Kuliah mengajarkan saya untuk merawat ingatan dengan menulis. Padahal jika dihitung um...

"Teman dalam Kesepian"

Gambar
Ilustrasi : Rencongpost.com "Aku kadang lupa aktivtas yang lain, dikala sedang bermain dengan kawanku (buku)" Tamatlah kesedihan (sepi) yang selama ini melanda saya seoran g diri. Tak ada keluarga, ayah, ibu, sanak saudara, hidup kita akan kering seperti gurun yang tak ada pohon untuk berteduh, tak ada air untuk diminum saat haus setelah lelah menempuh perjalan panjang. Jauh dari sanak saudara seolah hidup tak ada energi untuk melangkah maju, sepi, sepi, tanpa mereka. Hidup ini sepertinya mengamini apa yang dikatakan oleh sang raja dangdut, lagu-lagunya mampu membuat hati tawa, bahagia, semangat, sedih, galau, bahkan tangisan yang tiada tara. “Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga” kira-kira begitu kata beliau dalam lagunya yang berjudul ‘Kata Pujangga’. Iya, memang sepi tanpa keluargan dan sanak saudara di tanah orang. Pada suatu kesempatan saya mengadakan diskusi lebih tepatnya Kajian Sastra yang berjudul “Romance : Membaca Sastra Klasik dan Kontem...

"Melawan Sepi"

Gambar
Ilustrasi: Bernas.id “Tak perlu kita tangisi sastra buruk yang pernah kita alami, biarkan itu menjadi sastra yang jahat. Itulah hidup! Hidup harus terus berjalan sesepi dan sejahat apapun dunia ini” _ M. Aan Mansyur Setelah sekian lama gak menulis tentang kegiatan setiap hari, kini saya harus mulai produktif lagi untuk menulis semua aktivitas saya. Memang menulis itu cukup menguras waktu, mungkin itu yang membuat saya selama ini tak mau menlanjutkan untuk menulis lagi. Benar apa yang dikatakan oleh M. Aan Mansyur dalam sebuah Novel yang berjudul Perempuan Rumah Kenangan “Menulis itu berperang melawan sepi” . Lewat novel itu saya menemukan sahabat baru. Aan mengajarkan saya untuk bisa berteman dengan buku, pulpen, laptop, bahkan bersahabat dan mempacarinya. Sungguh    sungguh luar biasa. Walaupun tak bisa seperti Bang Aan, setidaknya saya punya teman bernama buku, pulpen, kompunter, motor merek 700 yang sangat langkah dan selayaknya sudah masuk museum, dan hp keci...

"Gadis Penggoyang Pena"

Gambar
Foto : Timdiksi 2019, Unram. "Hobi, Marangkai dan Menggoyangkan Pena di atas Kertas Putih" _ Katanya "Memang kuliah tak seindah SMA", Pikiranku telah mengagungkan masa laluku yang kini menjadi kenangan yang indah dan menarik untuk dibaca lagi. Sore itu mendung, aku beranjak dari tempat duduk mengambil baju kemaja warna merah maroon campur hitam, aku memakianya sambil melihat di depan cermin. Aku keluar menuju selajar masjid untuk memakai sapatu yang pentofel yang aku beli di Bima dekat lapangan Serasuba. Dengan motor masjid merk Tornado aku berangkat menuju kampus untuk menyelesaikan semua urusan lomba, karena besok sore aku harus terbang ke lombok. "Assalamu'alaikum" ucap aku sambil mengetuk pintu kepala bagian kemahasiswaan. Di dalam itu, ada pembina bidikmisi, beliau yang menyuruh aku untuk datang ke tempat itu. "Waalaikumussalam" Jawab mereka berdua. Aku masuk dalam ruangan itu, pak pembina bidikmisi keluar. Aku sebut ...